Seorang pria pergi ke rumah temannya
untuk silaturahmi. Dia tinggal selama
beberapa hari yang indah bersama
rekannya. Ketika waktunya pulang,
temannya memberi seekor kuda sebagai
hadiah. Pria itu sangat gembira.
Sepuluh hari kemudian, pria itu
mengembalikan kuda hadiah. ''Apa yang
terjadi,'' kata temannya yang memberi
kuda.
''Entah, saya berencana melakukan
perjalanan ke berbagai kota. Tapi kuda
ini hanya mau ke sini.''
''Oh, begitu. Kuda itu memang lahir dan
besar di sini. Dia pasti sangat
mengenali dan mencintai kampung ini dan
segala sesuatu yang berada di rumahku.
Aku paham. Tapi ingat, aku telah
memberikannya kepadamu. Bawa ia ke mana
engkau pergi.''
''Terimakasih, aku sungguh senang.''
Pria itu lantas menginap lagi beberapa
hari untuk mempelajari lingkungan dan
perilaku kuda hadiahnya itu. Merasa
cukup belajar, ia pun pergi lagi.
Sepuluh hari, terulang lagi. Ia kembali
ke rumah temannya membawa kuda. Temannya
sekali lagi menyambut gembira dan
mengizinkan ia menginap dan memberinya
makan. ''Apa lagi ini'' kata temannya
itu.
''Sama seperti dulu. Saya pergi ke
beberapa kota dan menginap beberapa
hari. Sampai di kota ke tiga, kuda ini
mengamuk dan berlari lagi ke sini. Aku
tak bisa melakukan apa-apa.''
Pemilik rumah memahami apa yang
dibutuhkan pria temannya itu. ''Biar aku
ajarkan kau mengendalikan kuda itu,''
katanya.
Selama satu bulan, pria itu belajar
mengendalikan kuda. Setelah itu ia pergi
dan tak kembali lagi.
Saat melepas kepergian pria itu, istri
pemilik kuda bertanya. ''Mengapa engkau
lakukan semuanya. Engkau telah
memberinya hadiah dan rela pula
mengajari cara mengendalikan kuda itu.
Bahkan ia menginap cukup lama di rumah
kita.''
Pemilik kuda itu menjawab,'' Kamu dapat
memberi hadiah. Tapi ada kemungkinan
orang yang kamu beri hadiah tak tahu
cara menggunakannya. Supaya benda itu
berguna, kamu harus memberitahu cara
memakainya. Itu tanggung jawab kita.''
Dengan cara yang sama, Tuhan memberi
otak untuk berpikir. Tapi tak semua
manusia tahu cara menggunakannya secara
tepat. Karena itu Dia bertanggung jawab
untuk mengirim utusan supaya kuda itu
tak mengakibatkan bencana.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
kutipan/berbagai sumber
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Minggu, 04 September 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Cara Mudah Membuat Es Krim Cup
Haaaaiiii.. Wah gak kerasa 6 tahun sudah ini blog mati suri, banyak yang berubah pasti ya, tapi kalo soal iseng buat bikin sesuatu mah gak...
-
Hari ini sebelum kamu mengatakan kata-kata yang tidak baik, Pikirkan tentang seseorang yang tidak dapat berbicara sama sekali! Sebelum k...
-
Haaaaiiii.. Wah gak kerasa 6 tahun sudah ini blog mati suri, banyak yang berubah pasti ya, tapi kalo soal iseng buat bikin sesuatu mah gak...
-
Leo F. Buscaglia, begitu namanya. Seorang professor pendidikan di University of Southren California, di Amerika. Ia seorang dengan banyak ke...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar